Kamis, 29 Maret 2012

Indahnya Berkerudung ^_^

    Islam itu indah. Islam itu care, terutama pada wanita. Mengapa dalam Islam memerintahkan agar wanita berjilbab? Untuk apa wanita berjilbab? Ternyata,wanita disarankan untuk berjilbab itu untuk melndungi dirinya sendiri. Allah sudah berjanji di Quran Surat Al-Ahzab 59 bahwa wanita berjilbab tidak akan diganggu dan dapat dibedakan antara wanita muslim atau wanita bukan muslim.
    “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,  karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha  Penyayang”   (Surat Al-Ahzab ayat 59).

Dalil lainnya :
     “Dua kelompok termasuk penghuni neraka, aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia dan para wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggak lenggok, kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka tentu tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mendapatkan baunya. Dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian”.
(Hadits shahih riwayat Muslim, no. 2128)

Wanita Berjilbab Lebih Dipilih
Ternyata para lelaki yang baik secara fitrah menyukai wanita berjilbab.
Coba Anda bayangkan saat Anda mungkin membeli kue di pasar. Pertama, ada kue yang terbungkus dengan daun pisang misalnya, dengan plastik putih transparan misalnya, namun ada juga kue yang tidak dibungkus dengan apa pun. Tidak tahu kalau kue itu tadi digerumbungi lalat. Nah, kue mana yang Anda pilih? Tentu saja kue yang dibungkus, sebab kue yang dibungkus itu lebih terjamin kebersihannya dari kontaminasi tangan-tangan yang penuh kuman dan virus. Begitu juga dengan wanita berjilbab. Mereka akan lebih indah dipilih sebagai pendamping hidup, kecuali wanita berjilbab yang masih tidak menjaga dirinya, misalnya masih berikhtilat di antara para lelaki.

Wanita Berjilbab Lebih Anggun
Wanita berjilbab lebih anggun jika menggunakan rok, baju tidak ketat, baju tidak transparan, menutupi seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan. Itulah yang dimaksud berjilbab secara kaffah.
Wanita berjilbab lebih anggun dengan pakaian takwanya itu. Bukankah wanita berjilbab itu harus berpakaian tidak menyerupai laki-laki. Allah pun tidak menyukai wanita yang menyerupai laki-laki atau laki-laki yang menyerupai wanita.


Wanita Berjilbab Juga Tidak Sempurna
Manusia itu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, Anda jangan pernah berkata, aku belum baik sehingga aku belum pantas berjilbab. Padahal memakai jilbab itu bukan untuk wanita-wanita yang baik-baik. Memakai jilbab itu hanya berarti mengikuti perintah Allah atau tidak. bukankah Allah sudah berfirman mengapa wanita muslim harus memakai jilbab?!


Wanita Berjilbab Itu Lebih Taqwa
Sejak wanita itu memakai jilbab, maka secara otomatis wanita itu taat pada  Allah, yaitu taat pada perintah Allah yang memerintahkan muslimah memakai jilbab. Walaupun wanita itu jahat, namun dibalut dengan jilbab, maka wanita itu tetap taat pada Allah, taat khususnya dalam perintah berjilbab.
Padahal zaman Rasulullah dulu, wanita-wanita beriman yang taat pada Allah atas wahyu yang turun kepada Rasulnya untuk memakai jilbab, wanita-wanita taat itu langsung menggunting kordengnya, taplak mejanya, hanya untuk dijadikan jilbab. Zaman sekarang? Jilbab sudah canggih, men?!
Wanita berjilbab itu lebih takwa, sebab jilbablah yang membuat mereka taqwa. Contohnya: Ketika kita enggan shalat, maka kita akan malu. Malu dengan jilbab. "Aku malu jika tidak shalat, kan aku sudah berjilbab." Begitulah.
Lalu misalnya, ketika kita makan sambil jalan, maka hati kita akan berkata lagi, "Aku malu makan sambil jalan, kan aku sudah pakai jilbab?!" Nah, begitula jilbab menjadikan diri kita lebih taqwa. Jadi tunggu apa lagi. Taatlah sekarang juga dengan perintah Allah yang satu ini, 'memakai jilbab'.
Jangan tunggu nanti-nanti, siapa tahu dua menit lagi Anda akan mati mendadak. Jadi tidak sempat menjalankan perintah Allah yang satu ini. Wanita berjilbab itu bukan harus baik dulu, namun jilbablah yang akan menjadikan dirinya lebih baik dan lebih taqwa. Wallau a'lam.

Mendengar kata cantik, yang terbayang adalah seorang wanita yang anggota wajahnya -mata, hidung dan bibir- proporsional, sedap dipandang mata. Cantik juga dikaitkan dengan kulit yang terawatt baik, rambut hitam bercahaya, bentuk tubuh langsing dan gaya berbusana yang up to date.
Bicara soal busana, seringkali yang dituduh sebagai penyebab ketidakcantikan seorang adalah jilbab. Dengan pakaian yang syar’i, memang bentuk tubuhnya yang langsing tak tampak lagi.
Kecantikan fisik merupakan salah satu nikmat dari Allah yang dikaruniakan kepada sebagian saudari kita. Misalnya saja, suatu ketika kita diberikan nikmat oleh Allah berupa harta yang sangat berharga. Tentunya kita hati-hati menjaga harta itu, melindunginya dari jamahan orang lain, tidak menghamburkan pada setiap orang, dan hanya mempergunakan  di saat yang memang benar-benar tepat. Lalu, bagaimana jika kenikmatan itu berupa kenikmatan fisik, khususnya kecantikan seorang wanita?
Mengobral kecantikan fisik pada setiap orang, seolah membiarkan barang yang amat berharga dijadikan keroyokan banyak orang. Dengan begitu, status berharga pun jadi barang rendah dan murah, karena setiap orang akan mudah menikmatinya, beginikah yang diinginkan para wanita?

Hijab, Cantik Dimata Allah
Semua itu tidak akan terjadi jika muslimah menuruti syariat Allah, mengenakan hijab. Berdasarkan perintah Allah, yang artinya:
Di zaman Rasulullah para sahabiyah begitu mendengar ayat ini turun, langsung merobek selendang tebal mereka untuk dibuat menjadi kerudung.
Ummu Salamah bercerita ketika ayat ini turun, maka wanita Anshar keluar dari rumah mereka dengan memakai kerudung, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung gagak.
Kecantikan fisik memang merupakan nikmat dari Allah. Nikmat akan bertambah jika pandai-pandai bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, nikmat bias berubah menjadi siksaan jika yang diberi nikmat tidak bias mensyukurinya.
Ucapan “Alhamdulillah, wajah saya cantik,” saja, tidaklah cukup. Syukur yang benar adalah menggunakan nikmat itu untuk taat kepada Allah. Mensyukuri kecantikan fisik adalah dengan memperlakukan kenikmatan tersebut agar senantiasa sesuai dengan perintah Allah.

Berjilbab Menjadikan Anda Cantik
Berhijab itu cantik di mata Allah, walaupun di mata manusia pengumbar pandangan dianggap tidak kelihatan cantik. “Dengan berjilbab, saya jadi tetap cantik, kan?” begitulah kiranya komentar yang tepat.
Tapi komentar ini pun bisa jadi salah besar. Lho? “Dengan berjilbab, kulit saya kan jadi tertutupi, tidak kepanasan, sehingga tidak menjadi coklat dan kusam. Nah saya kan jadi tambah cantik.” Wah, jika dimaknai seperti itu, amalan berjilbab pun jadi sia-sia.
Memang, ada muslimah yang berhijab dengan niat yang tidak benar. Salah satunya seperti diatas tadi, berhijab untuk menjaga kecantikan kulit. Ada yang berhijab dengan niat menutupi cacat di tubuhnya. Ada pula yang berhijab agar terkesan sebagai wanita shalihah di mata masyarakat.
Niat beramal shalih seharusnya dikembalikan ke jalan yang benar. Ingatlah, sabda Nabi, yang artinya:
“ Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan sampai kepada Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang hijarahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau wanita yang akan dinikahinya, ia pun akan mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin saja muslimah yang berniat tidak benar ini akan mendapatkan apa yang ia cari. Mungkin kulitnya memang akan tetap kuning, aib itu tertutupi dan nama baik bakal diperoleh. Tapi tentu saja tidak akan mendapatkan sesuatu yang lebih agung. Yaitu Ridha Allah.

Saya Berjilbab Tapi Tetap Cantik, kan?
Komentar di atas bisa jadi muncul dari seorang muslimah jilbaber. Sekali lagi, komentar di atas perlu di kritisi. Jika wajahnya memang sudah dari dulu cantik, tidak masalah komentar seperti itu. Tapi jika ‘tetap cantik’ ia artikan sebagai tetap bisa tampil cantik di luar rumah dengan pakaian ketat walaupun panjang, bibir berlipstik walaupun berjilbab, maka sama tidak bolehnya dengan yang di atas tadi.
Muslimah yang seperti ini juga menjamur. Jilbab dalam pengertian mereka adalah ‘yang penting pakai kerudung’. Tidak perduli dengan criteria lainnya. Jadilah mereka jilbaber gaul yang kerudungnya mini, pakaiannya ketat, kakinya pun pake celana panjang sempit.
Walaupun niatnya sudah benar karena Allah, namun jilbab yang ia kenakan seperti itu, tetap saja belum sempurna.
Amal ibadah akan sempurna jika ada dua syarat, yaitu niatnya benar karena Allah, dan yang kedua sesuai dengan syariat.
Berikut ini ketentuan hijab yang syar’i:
  1.  Jilbab itu longgar, sehingga tidak memvisualisasikan lekuk-lekuk tubuh
  2. Tebal, sehingga tidak kelihatan sedikitpun bagian tubuhnya, warna kulitnya misalnya.
  3. Tidak memakai wangi-wangian
  4. Tidak meniru model pakaian wanita kafir.
  5. Tidak memilih warna kain yang mencolok, sehingga menjadi pusat perhatian orang.
  6. Menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
Semua muslimah -yang cantik sejak lahir ataupun tidak- harus mempercantik dirinya sesuai dengan syariat. Jika sudah mengamalkan, jadikanlah kenikmatan yang Allah berikan itu selalu dijaga, tidak diobral layaknya barang murahan. Wallahu a’lam

Keuntungan Berjilbab Bagi Wanita
Kembali, saya akan memberikan wacana tentang jilbab untuk Anda, Sebagaimana sudah kita ketahui bersama bahwa Allah mewajibkan wanita menutup auratnya, artinya berjilbab bukan sekedar “gaya” tetapi salah satu bentuk ibadah dan aplikasi keimanan kepada Allah Swt. Tetapi Iblis dan turunannya sudah bersumpah akan menggoda anak cucu Adam untuk menemani mereka di neraka. Mau di alam nyata maupun dialam maya syetan dan iblis itu bertebaran, menggoda dengan sebuah maksud agar Anda jangan berjilbab, opini-opini dan wacana yang mengaburkan nilai-nilai spiritual seperti yang sering Anda lihat di Kompasiana salah satunya. Dan ternyata….Syetan sedikit berhasil…Wanita banyak mengatakan bahwa yang perlu dijilbab itu adalah hati, percuma saja jika kepala dan dada di jilbab tapi perliaku negative, begitulah kira-kira kampanye syetan dimuka bumi, padahal Allah sudah memerintahkan untuk menutup aurat dan yang boleh tampak hanyalah wajah dan telapak tangan, selebihnya harus ditutup kecuali kepada orang-orang yang dibolehkan.
Berikut ini ada ada beberapa keuntungan bagi para wanita yang berjilbab :
1. Jika Anda tergesa gesa harus keluar rumah dalam keperluan mendadak, darurat dan Anda tidak sempat sama sekali buat mendandani wajah maka menggunakan kerudung Instan terbuat dari kaos itu solusi terbaik, ini berlaku juga saat ada tamu dan kita perlu cepat-cepat untuk membukakan pintu.
2. Jika Anda ingin memberikan ASI pada bayi Anda ditempat umum (bagi yang menikah), Insya ALLAH dengan kerudung Anda dengan bebas bisa memberikannya ditempat umum karena aurat Anda tetap tertutup.
3. Jika Anda memiliki kelemahan dari rambut , Jilbab sebagai pentup aib tersebut, Anda tetap percaya diri dan beraktivitas penuh semangat.
4. Terhindar dari godaan untuk bersikap centil dan tidak sopan, biasanya jilbab bisa jadi alat control kepribadian wanita yang menggunakannya.
5. Sangat dihormati dan dihargai lawan jenis disekitar Anda, laki-laki merasa segan dan malu untuk mengganggu Anda.

               “ 101 Alasan Mengapa Pakai Jilbab ” 
1.      Menjalankan syi’ar Islam.
2.      Berniat untuk ibadah.
3.      Menutup aurat terhadap yang bukan muhrim.
4.       Karena saya ingin ta’at kepada Allah yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi, dan menolong saya.
5.      Karena saya ingin ta’at kepada Rasul-Nya, pembimbing ummat dengan risalah beliau.
6.      Untuk memperoleh Ridho Allah (InsyaAllah).
7.      Merupakan wujud tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada putus.
8.      Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib.
9.      Agar kaum wanita menutup auratnya.
10.  Bukan karena gaya-gayaan.
11.  Bukan karena mengikut trend.
12.  Bukan karena berlagak sok suci.
13.  Lebih baik sok suci dari pada sok zholim.
14.  Tidak sekadar bermaksud agar berbeda dari yang lain.
15.  Meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan
  yang hanya menjadi objek nafsu semata.
16.  Jilbab cocok untuk semua wanita yang mau menjaga
  dirinya dari objek nafsu semata.
17.  Saya ingin menjadi wanita solihah.
18.  Saya tengah berusaha mencapai derajat teqwa.
19.    Jilbab adalah pakaian taqwa.
20.    Jilbab adalah identitas wanita muslimah.
21.    Diawali dengan mengenakan jilbab, saya ingin menapak jalan ke surga.
22.    Menjauhkan diri dari azab panasnya api neraka di hari kemudian.
23.    Istri-istri Rasulullah berbusana muslimah.
24.   Para sahabiah (sahabat Rasulullah yang wanita) juga berbusana muslimah.
25.   Mereka merupakan panutan seluruh muslimah, begitu juga saya.
26.  Semoga Allah memberikan kepada kita balasan jannah yang sama seperti               mereka.
27.  Untuk meninggikan izzah Islam.
28.  Untuk meninggikan izzah (kemuliaan) diri sebagai wanita (muslimah).
29.   Jilbab lebih melindungi diri.
30.  Membuat saya lebih merasa aman.
31.  Menjaga diri dari gangguan lelaki usil.
32.  Menjaga diri dari obyek pandangan lelaki yang hanya ingin ‘cuci mata’.
33.   Menjaga diri dari objek syahwat lelaki.
34.  Menjaga diri dari mata lelaki yang jelalatan.
35.  Menjaga diri dari tangan-tangan usil yang ingin menjamah.
36.  Menghin dari zina mata dan zina hati.
37.  Merupakan pencegahan dari perbuatan zina itu sendiri.
38.  Jilbab dapat menghindari saya dari sikap-sikap yang negatif.
39.  Jilbab dapat menghapus keinginan-keinginan yang menyimpang.
40.  Membuat saya lebih bersahaja.
41.  Membuat saya lebih khusyu’.
42.  Mejauhkan saya dari perbuatan dosa (insyaAllah).
43.  Membuat saya malu bila berbuat dosa.
44.  Mendekatkan saya pada Allah.
45.  Mendekatkan saya pada Rasulullah.
46.  Mendekatkan saya pada nabi-nabi-Nya.
47.  Mendekatkan saya pada sesama muslim.
48.  Mendekatkan saya pada ajaran Islam.
49.  Membuat saya tetap ingin belajar tentang Islam.
50.  Membuat saya selalu merasa haus akan ajaran Islam.
51.  Membuat saya tetap ingin menjalankan ajaran Islam.
52.  Ajaran Islam berlaku sepanjang masa, tidak ada yang kuno.
53.  Berjilbab bukan sesuatu yang kuno.
54.  Mengatakan berjilbab itu kuno berarti telah menggugat otoritas Allah.
55.  Allah Yang Maha Mengetahui lebih tahu apa yang terbaik bagi ummat-Nya.
56.  Berjilbab, berarti menandakan kemajuan penerapan ajaran Islam di masa kini.
57.  Merupakan satu barometer telah terbentuknya suatu lingkungan yang Islami.
58.  Membedakan diri dari penganut agama lain.
59.  Memudahkan dalam pengidentifikasian sesama saudari seiman.
60.  Memperkuat tali silaturahmi dan ukuwah sesama muslimah.
61.  Menghilangkan keraguan saya bila ingin menyapa saudari muslimah.
62.  Memudahkan menanamkan rasa sayang-menyayangi sesama saudara/saudari seiman.
63.  Membuat saya lebih terlihat anggun.
64.  Membuat saya terlihat menyenangkan.
65.  Membuat saya lebih terlihat wanita.
66.  Tidak terlihat seperti laki-laki.
67.  Membuat saya selalu berada dalam lingkungan yang Islami.
68.  Jilbab menjaga saya dari pergaulan yang salah.
69.  Memudahkan saya, dengan ijin Allah, mengenal lelaki yang salih.
70.  Wanita yang baik (salihah) dengan lelaki yang baik (salih) pula.
71.  Mudah-mudahan saya diberi jodoh lelaki yang salih
72.   Jodoh merupakan urusan Allah.
73.  Dengan keta’atan pada Allah, Allah akan memberikan kemudahan-Nya.
74.  Memudahkan saya dalam beraktifitas..
75.  Membuat lebih mudah bergerak.
76.  Jilbab menjagaku sehingga tidak terlihat lekuk-lekuk tubuh
77.  Sangat repot bila memakai pakaian wanita seperti trend saat ini (yang ketat).
78.  Saya tidak suka memakai celana jeans.
79.  Celana jeans yang ketat dapat menyebabkan kanker rahim karena suhu di sekitar rahim tidak beraturan.
80.  Menghemat waktu dalam berpakaian.
81.  Menghemat waktu dalam berhias.
82.  Tidak perlu repot-repot selalu berusaha mengikuti trend mode yang berkembang.
83.  Menghemat biaya untuk membeli pakaian yang sedang trend.
84.  Menghemat biaya untuk membeli make up.
85.  Melindungi kulit wajah dari make up yang dapat merusak kulit.
86.  Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
87.  Meminimalkan penyakit kanker kulit.
88.  Sengatan matahari dapat mengurangi kelembaban kulit sehingga kulit jadi kering.
89.  Meminimalkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit akibat perubahan pigmen di usia tertenu.
90.  Melindungi rambut dari debu-debu yang berterbangan.
91.  Debu-debu itu dapat mengotori rambut dan menyebabkan rambut mudah rontok yang berakibat kebotakan.
92.  Menuntun saya untuk hidup lebih sederhana.
93.  Menghindari hidup yang konsumtif.
94.  Membuat diri tidak silau dengan kemegahan dunia dan segala perhiasannya.
95.  Membuat saya lebih memikirkan hal lain selain mode dan perhiasan.
96.  Menempatkan wanita menjadi subjek dalam proses pembangunan ummat.
97.  Lebih mudah dalam menabung.
98.  Memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji.
99.  Memiliki kesempatan lebih banyak untuk berinfaq dan sedekah.
100.  Itu berarti lebih banyak beramal untuk bekal di hari kemudian.
101.   Membuat saya merasa menjadi wanita seutuhnya.


Sumber :http://www.google.co.id/search?q=indahnya+berkerudung&hl=id&prmd=imvns&source=lnms&tbm=isch&ei=PJJ0T9qeA47NrQfopf3oDQ&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=2&ved=0CBAQ_AUoAQ&biw=1525&bih=696

Indonesia Dalam Mengatasi Krisis Global

    Prediksi mengkhawatirkan dilansir otoritas Bank Indonesia (BI). Bank sentral di tanah air itu memperkirakan dampak krisis global akan merambat ke sektor rill mulai tahun depan.
"BI menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 6,7 persen menjadi 6,5 persen," kata Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam seminar Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global Terhadap Perekonomian Indonesia, di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa, 15 November 2011
    Perry mengakui, krisis global yang melanda negara-negara maju saat ini sudah berdampak pada pasar keuangan nasional. Hal itu ditandai dari penarikan dana keluar (capital outflow) hingga kuartal ketiga 2011 sebesar US$4,7 miliar.
   Investor asing tercatat menarik dananya di sejumlah instrumen investasi seperti saham, obligasi maupun Surat Utang Negara (SUN). "Namun, kami yakin di triwulan empat ini capital inflow akan masuk lagi melalui foreign direct investment (FDI)," kata Perry.
    Kendati mulai berdampak pada sektor riil, BI menyatakan sejumlah sektor usaha di tanah air masih mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sejumlah sektor yang tetap akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti perdagangan, telekomunikasi, dan sumber daya alam.
Selain itu, BI menegaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi jika dampak krisis global benar-benar menghantam sektor riil di tanah air.
    Sebelumnya, Kepala Ekonom dari Bank Danamon, Anton Gunawan,  menilai dampak krisis global yang berlangsung di kawasan Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan lebih datar dibandingkan krisis 2009 lalu dan tidak akan terasa langsung. Namun pelaku ekspor di Indonesia harus mencermati situasi itu karena krisis tersebut diperkirakan berlangsung lebih lama.
Anton menjelaskan, krisis global yang dipicu akibat kondisi keuangan di Uni Eropa dan Amerika Serikat ini, akan sangat terasa bagi industri domestik yang secara langsung mengekspor barang-barang komoditas ke negara-negara yang terkena krisis.

      PENYELESAIAN

Perekonomian dunia saat ini bisa dikatakan sedang gonjang ganjing. Agar tidak menular ke Indonesia, ada baiknya pemerintah melakukan beberapa strategi dan arah kebijakan di 2012.

  1. Strategi dan arah kebijakan tersebut harus memperkuat ketahanan dalam menangkal risiko penularan krisis global terhadap stabilitas makroekonomi dan keuangan Indonesia.
  2. harus mendorong potensi dan kekuatan perekonomian nasional," kata Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan DPP PPP Aunur Rofiq dalam sebuah diskusi di Jakarta.
  3. Dari sisi kebijakan makroekonomi, kebijakan fiskal Pemerintah dan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) perlu diarahkan untuk dapat menstimulus perekonomian khususnya dari sisi permintaan dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
  4. Sementara itu, dari sisi kebijakan sektoral dan struktural, peningkatan investasi dan kapasitas perekonomian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi penawaran perlu dilakukan melalui percepatan berbagai program yang selama ini telah dicanangkan untuk peningkatan investasi dan infrastruktur.
  5. Khususnya dalam Master Plan untuk Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Adanya suatu protokol manajemen krisis secara nasional merupakan kebutuhan, seperti layaknya di negara lain seperti Korea Selatan.

"Apa yang sekarang ada di Indonesia belum memadai sebagai suatu protokol nasional, karena protokol di masing-masing instansi belum terintegrasi secara utuh ke dalam suatu protokol manajemen krisis nasional, yang perlu dituangkan dalam Undang-undang seperti ke dalam rencana RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK)," jelasnya.

Korupsi di Bank Century

    PENGADILAN Negeri Jakarta Pusat hari Kamis menjatuhkan hukuman penjara 15 tahun dan denda Rp 15 miliar subsider enam bulan kurungan kepada mantan pemilik Bank Century Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rizki. Keduanya terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.
  
    Selain menjatuhkan hukuman itu, Majelis Hakim memerintahkan keduanya untuk membayar uang pengganti senilai Rp 3,1 triliun. Bahkan terpidana Robert Tantular, yang juga merupakan salah satu pemegang saham Bank Century, diminta untuk ikut menanggung pengembalian uang pengganti.
   
    Putusan PN Jakarta Pusat menjadi menarik karena kita selalu berdebat soal Bank Century. Seakan-akan penyelamatan yang dilakukan pemerintah dengan memberikan talangan Rp 6,7 triliun merupakan tindakan yang tepat. Langkah itu diperlukan untuk menyelamatkan sistem perbankan.
    
    Hal yang sama terjadi ketika kita dihadapkan pada krisis moneter pada tahun 1998. Negara dipaksa untuk menyelamatkan sistem perbankan dan untuk itu pemerintah harus mengeluarkan obligasi rekapitalisasi sebesar Rp 600 triliun.
   
    Hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan menemukan fakta bahwa Rp 6,7 triliun kebutuhan dana talangan Bank Century penuh dengan rekayasa. Sebesar Rp 5,8 triliun sebenarnya dipakai untuk menutupi kewajiban para pemegang saham.
   
    Ketika temuan BPK tersebut dicoba didalami oleh Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Fraksi Demokrat tampak sekali untuk mematahkan temuan itu. Bahkan saat mendengar keterangan saksi, anggota Partai Demokrat Ruhut Sitompul sempat mempersalahkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengintervensi hukum ketika memerintahkan polisi untuk menangkap Robert Tantular.
    
    Keputusan PN Jakarta Pusat kemarin menunjukkan bahwa temuan BPK terbukti benar. Bahwa ada tindak pidana korupsi di Bank Century dan negara diminta untuk menalangi korupsi yang dilakukan para pemilik Bank Century. Keputusan pengadilan itu juga menegaskan bahwa tindakan Jusuf Kalla untuk meminta polisi menangkap Robert Tantular adalah perintah yang benar.
    
    Bayangkan apabila Jusuf Kalla tidak memerintahkan agar Robert Tantular ditangkap. Maka negara benar-benar akan dirugikan, karena seperti halnya Rafat dan Hesham, meski dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, mereka tetap bisa bebas karena keduanya sudah berada di luar negeri.
    
    Dengan vonis dari PN Jakarta Pusat itu seharusnya tidak ada alasan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung untuk belum menemukan indikasi pelanggaran dalam pemberian talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Pengadilan saja bisa membuktikan adanya korupsi yang dilakukan para pemilik yang mencapai Rp 3,1 triliun.
    
    Aneh jika otoritas keuangan dan perbankan tidak mengetahui adanya penggarongan yang dilakukan para pemilik bank itu sendiri. Sebagai pihak yang mengawasi perbankan, bahkan menempatkan petugas khusus untuk mengawasi Bank Century, aneh jika Bank Indonesia sampai tidak menemukan pelanggaran yang dilakukan pemilik bank.
   
    Seperti juga menjadi pertanyaan BPK, mengapa dengan kondisi seperti itu, Bank Century masih pantas untuk diselamatkan? Mengapa besaran talangan lalu bisa mencapai Rp 6,7 triliun? Apakah tidak ada agenda untuk ikut merampok melalui Bank Century, karena toh para pemilik sudah menikmati Rp 3,1 triliun?
    
    Kita sejak awal tidak ragu bahwa pemberian talangan kepada Bank Century merupakan langkah yang keliru. Ancaman akan terjadi penarikan dana besar-besaran apabila Bank Century ditutup hanyalah pembenaran untuk menyelamatkan Bank Century.
   
    Ketika PN Jakarta Pusat sudah membuktikan ada korupsi di Bank Century, sementara tiga lembaga penegak hukum mencoba berpura-pura bodoh atas perampokan uang negara dengan menggunakan alasan penyelamatan Bank Century, ini sungguh melukai rasa keadilan. Rapat bersama yang dilakukan Tim Pengawasan DPR hanya sandiwara apabila tidak mampu masuk ke inti persoalan.
     
    Tim Pengawasan DPR seharusnya lebih tegas dalam bersikap. Sekali lagi putusan PN Jakarta Pusat seharusnya menjadi penguat sikap DPR. Bahwa tindakan penyelamatan Bank Century bukan menyelamatkan sistem perbankan, tetapi memperkaya para koruptor.
     
    Kita memang tidak mungkin menarik kembali kebijakan penyelamatan kepada Bank Century. Kita harus menerima kenyataan bahwa negara akan menderita kerugian akibat kebijakan itu. Namun kita tidak boleh rugi dua kali, setelah uang dirampok para koruptor, para pengambil kebijakan yang membuat koruptor bisa berfoya-foya, tidak dimintai pertanggungjawaban apa pun.
      
    Inilah yang seringkali membuat kesalahan selalu berulang. Sebab, kita tidak pernah menghukum orang yang bersalah. Padahal kesalahannya itu telah merugikan negara.

                                        PENYELESAIAN

beberapa langkah yang perlu diambil oleh pihak berwenang, dan termasuk kita semua.

  1.  Lupakan Pansus Bank Century.  DPR pasti akan terus menekan KPK untuk ‘menindaklanjuti’ rekomendasinya, tapi KPK tidak perlu merasa tertekan karenanya. DPR sendiri sudah menyatakan bahwa proses politik selesai, dan sekarang masuk ke ranah hukum.  Jadi ya santai saja, dalam arti fokus ke upaya mencari fakta-fakta hukum.  Kalau dengan hanya berpegang pada fakta hukum itu DPR menjadi tidak puas, dan kemudian melakukan langkah-langkah yang merugikan KPK secara kelembagaan, percayalah bahwa rakyat tidak akan membiarkannya. 
  2. Kembali ke Pokok Masalah.  Kita jangan lupa, bahwa ada dua aspek persoalan terkait BC.  Pertama, dugaan kejahatan perbankan (oleh pemilik lama BC), dan itu sudah dan sedang ditangani, jadi jangan dipersoalkan lagi.  Kedua, ini sebenarnya yang jadi ramai, adanya dugaan aliran dana talangan (bail out) dari BC ke parpol dan/atau orang parpol.  KPK harus mulai dari sini, yaitu melihat dan membuktikan bahwa memang ada yang tidak benar dalam aliran dana talangan BC seperti yang dituduhkan dulu.  Kalau tidak ada, selesai, dalam arti hanya ada aspek kejahatan perbankan, dan itu bukan kewenangan KPK.  Kalau benar bahwa ada aliran dana yang tidak benar, baru KPK menyelidiki, apakah ada indikasi hal itu terjadi ‘by design’, artinya disengaja oleh para pengambil keputusan bail out BC.  Kalau indikasi itu ada, seret para pengambil keputusan itu dan pihak terkait lainnya ke pengadilan tipikor.  Kalau tidak ada indikasi, ya hentikan proses hukumnya. 
  3. Jangan Terjebak pada Perdebatan Akademis tentang Bail Out.  Kalau yang dipersoalkan adalah apakah keputusan bail out BC itu benar atau salah, percayalah, bahwa kita tidak akan pernah sampai pada sebuah kesimpulan yang solid.  Selalu akan kita temui argumentasi akademis yang membela atau menyalahkan bail out.  Dan itu tidak ada hubungannya dengan jumlah ‘ekonom’ yang kita mintai pendapat, hasilnya akan sama: ada yang setuju, ada yang tidak setuju.  Itu mirip dengan perdebatan tiada henti tentang ‘mekanisme pasar’ vs ‘intervensi pemerintah’. 
  4. Pak Boediono, Bu Sri Mulyani,  Anggota DPR, Jangan Merasa Bener Sendiri.  Anggota DPR perlu agak rendah hati, jangan ’sok pinter’ dengan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa seseorang bersalah (secara hukum) sebelum proses hukum selesai.  Pak Boed dan Bu Ani juga, jangan membuat pernyataan yang kesannya ‘tidak mau tahu’ terhadap kemungkinan penyelewengan yang muncul akibat keputusan yang Bapak/Ibu buat dengan menyatakan bahwa “mereka itu kan ‘free rider’ yang selalu ada dalam setiap kebijakan”. Free rider sih free rider, tapi jangan naif, bahwa memang ada beberapa kebijakan yang kelihatannya sengaja dibuat untuk menciptakan ‘free rider’ tertentu yang punya lobby kuat. Mestinya Bapak/ibu bersikap kritis terhadap keputusan sendiri, termasuk tidak menutup-nutupi kemungkinan adanya kesengajaan pihak tertentu untuk memberikan informasi yang salah.  Dan kalau ternyata memang ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan secara tidak sah dari keputusan Bapak/Ibu, karena dana yang digunakan adalah uang negara (please, jangan berkelit lagi soal ini), meskipun Bapak/Ibu mungkin tidak terlibat langsung, sebaiknya Bapak/Ibu minta maaf kepada publik. 
  5. Pak SBY, Bicaralah.  Kalau langkah-langkah di atas disepakati, sebagai penanggung jawab tertinggi pemerintahan, SBY mestinya menjelaskan kepada rakyat tentang proses yang sedang dan akan berjalan.  Jadi rakyat akan tahu pada titik mana kasus BC itu akan berujung, bukan dari sisi waktu, tapi dari sisi substansi permasalahannya.  Satu hal lagi, kalau boleh menyarankan, Pak SBY kalau bicara jangan seperti orang ’stress’ atau ‘marah’, juga tidak perlu pakai ‘nunjuk-nunjuk’.. Rileks, artinya: mukanya jangan ‘kenceng’, tapi tegas, sehingga menumbuhkan kepercayaan di kalangan rakyat.  Baik juga kalau pada saat yang sama Pak SBY juga mau dan bisa mengendalikan para staf khususnya untuk tidak banyak bicara, apalagi ‘asbun’. 
  6. Kita Semua, Mari Tidak Terjebak Agenda Para Politisi.  Empat tahun lagi (2014) aakan ada pemilu.  SBY sudah tidak mungkin maju lagi. Implikasinya, pertarungan dianggap akan lebih ’seimbang’, karena berkurangnya ‘faktor SBY’, khususnya dalam pemilihan presiden.  Bagi para politisi, penting bagi mereka untuk terus-menerus ‘menampakkan diri’ pada calon pemilih.  Berbagai cara ditempuh, dari yang elegan sampai yang ‘norak’.  Tapi bagi kita, atau sebagian besar di antara kita, yang bukan politisi, kita tidak punya kepentingan itu, jadi ya tidak perlu terbawa oleh ‘alunan musik’ para politisi itu.
Pada intinya, menurut saya, kunci penuntasan masalah BC adalah menyederhanakan masalah agar tetap fokus pada pokok persoalan, dan melokalisir masalah agar tidak merembet ke hal-hal lain yang cuma bikin ‘ramai’ tapi tidak membantu menyelesaikan.  Kesemuanya dilakukan, sekali lagi, agar kehidupan kita sebagai bangsa tidak terus-menerus ‘terdominasi’ oleh hiruk-pikuk persoalan politik, khususnya Bank Century. Supaya kita bisa mencurahkan perhatian dan energi kita pada hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya, bahkan dalam banyak kasus: lebih penting.Karena ini bukan permainan catur, yang kalau sudah tiga kali langkah bolak-balik, diputuskan remis dan permainan selesai…

Sumber :
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/04/penyederhanaan-masalah-kunci-penyelesaian-kasus-bank-century/
http://metrotvnews.com/read/tajuk/2010/12/17/612/Korupsi-di-Bank-Century/tajuk

Kenaikan Harga BBM Membebani APBN-P 2012

    Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta meyakini kenaikan BBM murni bukan untuk penyelamatan APBN. Malah justru sangat membebani APBN-P 2012. Menurutnya, akibat selisih hitung subsidi BBM di RAPBN-P 2012, keuangan negara berpotensi rugi Rp 17,1 triliun.
Dijelaskan, berdasar perhitungan Megawati Institute yang merujuk kepada RAPBN-P 2012 dan jawaban pemerintah kepada DPR ketika pembahasan asumsi makro, maka jumlah rencana anggaran untuk subsidi BBM (premium, solar dan minyak tanah) adalah sebesar Rp 104,1 triliun.
Hasil perhitungan subsidi BBM dengan harga keekonomian premium Rp 8.022 (harga subsidi Rp6.000), Minyak tanah harga keekonomian Rp 7.600 (harga subsidi Rp 2.500), dan Solar harga keekomiannya Rp 8.130 (harga subsidi Rp 6.000), dengan asumsi ICP 105 USD/barel dan kuota total 40 juta kilo liter adalah sebesar Rp 87 Triliun.

    Lebih lanjut ia menguraikan, dari rencana anggaran subsidi BBM yang diajukan oleh pemerintah sebesar Rp 104,1 triliun dan dibandingkan dengan rencana realisasi subsidi yang dihitung ulang sebesar Rp 87 triliun, maka terdapat selisih Rp 17,1 triliun. Selisih itulah yang pemerintah harus menjelaskan kembali kenapa selisih tersebut dapat terjadi.

    Arif menambahkan, selain hitung-hitungan tersebut, jebolnya APBN lebih disebabkan oleh adanya penambahan subsidi listrik yang naik hingga 107,1 persen dan kenaikan Cost Recovery sebesar 25,5 Persen, Program BLSM dan Subsidi Angkutan Umum yang secara keseluruhan mencapai Rp 106,3 triliun.Serta usulan penurunan penerimaan pajak sebesar Rp 25,8 triliun dan PNBP Gas sebesar Rp 6,1 triliun.

    Ditegaskan, kenaikan subsidi listrik yang mencapai 107,1 persen sangat tidak sebanding dengan kenaikan harga BBM yang hanya sebesar 30 persen. Sementara pada sisi lain kenaikan cost recovery juga tidak sebanding dengan terjadinya penurunan lifting minyak dari 950.000 bph menjadi 930.000 bph."Sekali lagi Ini memperlihatkan buruknya kualitas perencanaan anggaran pemerintah," tegas Arif kepada Tribun, Jakarta, Kamis (29/3/2012).Lebih lanjut, Arif Budimanta berkeyakinan, kenaikan BBM ini murni bukan untuk penyelamatan APBN, malah justru sangat membebani APBN-P 2012.
Atas dasar pertimbangan tersebut adalah sangat tidak tepat pada saat ini kenaikan BBM bersubsidi dilakukan hanya karena alasan kenaikan harga minyak dunia.

    Kedepannya, tegasnya, pemerintah diminta untuk bersungguh-sungguh mempersiapkan Nota Keuangan dan RAPBN dengan tetap berpegang teguh pada amanat konstitusi bahwa APBN harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan diperuntukkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Niat pemerintah untuk menaikkan harga BBM mulai 1 April 2012 sepertinya harus diurungkan. "Pemerintah belum mampu menjelaskan kelebihan subsidi BBM sebesar 17,1 Triliun dan diperuntukkan untuk apa? Jika Pemerintah tetap ngotot menaikkan harga BBM, maka ini potensi kerugian negara dalam APBN-P 2012," ujarnya.

    Ini menunjukkan, RAPBN-P 2012 tidak disiapkan secara matang, karena unsur transparansi dan akuntanbilitas tidak dikedepankan pemerintah sehingga kredibilitas dan kualitas dari RAPBN-P 2012 ini patut diragukan.

                          PENYELESAIANNYA

Menneg PPN/ Kepala Bappenas, H. Paskah Suzetta, mengusulkan,
  1.  agar kenaikan harga BBM dilakukan secara bertahap sebagai alternatif kebijakan untuk menghadapi kenaikan harga minyak dunia. Hal tersebut disampaikan dalam acara diskusi Forum Wartawn Keuangan dan Moneter (FORKEM)
  2. Kelebihan dari penyesuaian harga BBM secara bertahap dibandingkan penyesuaian sekaligus adalah beban akibat kenaikan harga BBM tidak dirasakan sekaligus oleh masyarakat pada satu saat tertentu, tetapi terbagi sepanjang tahun."Dengan demikian, diharapkan kenaikan harga BBM tidak akan menimbulkan gejolak sosial yang berlebihan," kata Menneg PPN/ Kepala Bappenas.
  3. Kelebihan BBM secara bertahap yang transparan dan akuntabel akan memberi sinyal agar pelaku ekonomi dapat merencanakan secara lebih baik terhadap penyesuaian - penyesuaian yang perlu dilakukan."Dengan demikian, dapat dihindari timbulnya suatu reaksi yang berlebihan (overshoot) dari kenaikan harga barang dan jasa lainnya yang pada gilirannya justru dapat merugikan/ memukul perekonomian secara lebih besar," tambah Menneg PPN/ Kepala Bappenas.

     Disamping penyesuaian harga BBM, beberapa langkah yang harus segera dilakukan antara lain :
  1. melakukan penghematan energi melalui revitalisasi Inpres No. 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi.
  2.  Melakukan pengawasan secara ketat arus minyak, baik minyak mentah maupun minyak olahan serta mengawasi dan menyelesaikan/ menekan terjadinya penyelundupan minyak mentah maupun produk-produk BBM mulai dari lapangan-lapangan minyak hingga jalur-jalur distribusinya. 
  3. langkah lainnya adalah menyelenggarakan diversifikasi energi secara skala besar dengan segera, yakni mengganti penggunaan minyak bumi dengan gas alam. (Biro Humas dan TU Pimpinan) 
Sumber :http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/03/01/menghadapi-kenaikan-bbm/
              http://www.tribunnews.com/2012/03/29/kenaikan-bbm-membebani-apbn-p-2012